Cara Menggunakan dan Membaca Skala Jangka Sorong dengan Benar

Apakah kamu mengenal jangka sorong? Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam dan kedalaman lubang suatu benda yang tidak terlalu panjang. Jangka sorong terdiri atas dua bagian utama, yakni bagian rahang tetap yang berskala centimeter (cm) atau disebut skala utama yang pembagiannya sama dengan mistar serta bagian yang dapat digeser yang berskala milimeter (mm) atau disebut skala nonius (skala vernier).

Cara Menggunakan dan Membaca Skala Jangka Sorong dengan Benar
Pembagian skala nonius bergantung pada ketelitian jangka sorong yang digunakan. Jangka sorong yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau di laboratorium adalah jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm. Semakin kecil nilai ketelitian jangka sorong maka semakin teliti suatu hasil pengukuran. Dalam artikel ini yang akan dibahas penggunaannya adalah jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm.
Cara Menggunakan dan Membaca Skala Jangka Sorong dengan Benar
Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm memiliki jumlah skala nonius 10 skala. Jika skala nonius digeser ke kiri sehingga rahang tetap dan rahang geser berhimpit atau angka 0 (nol) skala nonius berimpit dengan angka 0 (nol) skala utama seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, maka 9 mm skala utama akan dibagi menjadi 10 bagian yang sama pada skala nonus. Jadi, 1 skala nonus panjangnya 9/10 mm = 0,9 mm.

Sedangkan satuan bagian skala utama panjangnya 1 mm. Selisih skala utama dengan skala nonius adalah 1 mm  0,9 mm = 0,1 mm atau 0,01 cm. Selisih ini menyatakan nilai skala terkecil dari nonus pada jangka sorong. Berarti ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm. Itu tadi penjelasan mengenai tingkat ketelitian jangka sorong. Lalu tahukah kamu bagaimana cara menggunakan dan membaca skala hasil pengukuran jangka sorong secara tepat? Simak penjelasan berikut.

Cara Menggunakan Jangka Sorong
Jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, garis tengah bagian luar tabung, diameter bola, garis tengah bagian dalam tabung dan dalamnya tabung. Untuk memahami cara penggunaan jangka sorong, misalnya kita akan mengukur panjang suatu batang silinder. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut.
 Buka mur pengunci jangka sorong.
 Letakkan batang silinder di antara rahang tetap dan rahang geser.
 Gerakkan rahang geser sehingga menjepit batang silinder, lalu kuatkan mur pengunci supaya skala tidak bergeser lagi.
 Baca skala utama dengan cara melihat angka nol skala nonius. Skala tersebut terletak di skala berapa pada skala utama?
 Perhatikan dengan seksama antara skala nonius dan skala utama. Cari salah satu skala nonius yang paling tepat segaris (berimpit) dengan skala utama.
 Hasil pengukurannya adalah skala utama ditambah skala nonus.

Cara Membaca Skala Hasil Pengukuran Jangka Sorong

Sebelum kamu dapat membaca skala hasil pengukuran dengan  jangka sorong, hal penting yang perlu kamu ketahui adalah nilai skala terkecil dari jangka sorong yang kamu gunakan. Skala terkecil pada jangka sorong dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
Skala terkecil
=
1 skala utama
Jumlah skala nonius
Baiklah, jika kamu sudah paham mengenai skala terkecil jangka sorong, coba kamu amati gambar hasil pengukuran panjang suatu benda dengan jangka sorong berikut ini.
Cara Menggunakan dan Membaca Skala Jangka Sorong dengan Benar
Pada gambar di atas, adapun langkah-langkah membaca skala hasil pengukuran jangka sorong tersebut adalah sebagai berikut.
Langkah pertama:
Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak di antara skala 1,4 cm dan 1,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap atau skala utama bernilai 1,4 cm.
Langkah kedua:
Tentukan skala nonius. Skala nonius yang tepat berhimpit dengan skala tetap adalah angka 3,5.
Langkah ketiga:
Tentukan skala terkecil jangka sorong. Dari gambar tampak bahwa jumlah skala nonius adalah 20. Jadi, skala terkecilnya adalah 1/20 = 0,05 mm.
Langkah keempat:
Tentukan hasil pengukuran dengan menggunakan rumus berikut ini.
Hasil pengukuran
=
Skala Utama + (Skala Nonius × Skala Terkecil)
Dengan demikian, hasil pengukurannya dalah sebagai berikut.
Skala Utama
=
1,4 cm
Skala Nonius
=
3,5
Skala Terkecil
=
0,05 mm
Hasil Pengukuran
=
1,4 cm + (3,5 × 0,05 mm)
=
1,4 cm + 0,175 mm
=
1,4 cm + 0,0175 cm
=
1,4175 cm

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Singkat Penemuan Elektron, Proton & Neutron Beserta Ciri-Ciri + Percobaannya Lengkap (Materi Partikel Penyusun Atom)

Nomor Atom & Massa: Pengertian, Lambang, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan