Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup dari 2-7 Kingdom + Kelebihan & Kekurangannya

Tentunya kalian telah mengatahui bahwa terdapat 5 jenis sistem pengelompokkan makhluh hidup, yaitu sistem praktis, artifisial, natural, filogenik dan modern. Nah kemudian klasifikasi makhluk hidup yang didasarkan pada sistem filogenik selalu mengalami berbagai perkembangan karena adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan peradaban manusia.

Sistem klasifikasi filogenik merupakan sistem klasifikasi berdasarkan keturunan atau hubungan kekerabatan. Mula-mula pada abad ke-19 sampai abad ke-20 masih menggunakan sistem dua kingdom, yaitu dunia tumbuhan (Plantarum) dan dunia hewan (Animalia).

Namun pada kenyataannya, untuk organisme tingkat rendah seperti Amoeba, Paramaecium, dan Hydra sangat sulit ditentukan, termasuk golongan tumbuhan ataukan golongan hewan. Oleh sebab itu, para ilmuwan biologi mengemukakan berbagai sistem klasifikasi dari mulai sistem dua kingdom sampai dengan tujuh kingdom. Berikut ini akan dibahas satu persatu.

1. Sistem Klasifikasi 2 (dua) Kingdom
Dalam sistem 2 kingdom ini terbagi menjadi 2 periode yaitu masa Aristoteles dan masa Carolus Linnaeus.
A. Masa Aristoteles
Menurut seorang ahli filsafat dan ilmu pasti Yunani, Aristoteles, makhluk hidup dikelompokkan menjadi dua kingdom yaitu kingdom tumbuhan dan kingdom hewan. Kingdom tumbuhan dikelompokkan lagi menjadi herba, semak dan pohon. Sementara itu, kingdom hewan dikelompokkan lagi menjadi hewan berdarah panas dan hewan berdarah dingin.

B. Masa Carolus Linnaeus
Pada tahun 1758, sistem klasifikasi Aristoteles disempurnakan oleh seorang ahli biologi Swedia, Carolus Linnaeus. Menurut Linnaeus, pengelompokkan makhluk hidup dibedakan menjadi 2 kingdom yaitu:
1) Kingdom Plantae (tumbuhan)
Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil, dan berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap dimasukkan dalam kerajaan tumbuhan.
2) Kingdom Animalia (hewan)
Kingdom Animalia memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil dan dapat bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini seperti Protozoa, Mollusca, Porifera, Coelenterata, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata.
Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup dari 2-7 Kingdom + Kelebihan & Kekurangannya
Sistem klasifikasi Carolus Linnaeus memiliki kelebihan dan juga kelamahan. Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya.

Sedangkan Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini. 

2. Sistem Klasifikasi 3 (tiga) Kingdom
Sistem tiga kingdom ditemukan oleh seorang ahli biologi Jerman,  Ernest Haekel pada tahun 1866. Tiga kingdom tersebut yaitu:
A. Kingdom Protista
Kingdom Protista memiliki ciri-ciri tubuh tersusun atas satu atau banyak sel, inti selnya tanpa selubung (prokariotik), contohnya adalah bakteri dan ganggang biru.
B. Kingdom Plantae
Yang termasuk dalam Kingdom Plantae adalah alga, jamur, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji
C. Kingdom Animalia
Yang termasuk dalam Kingdom Animalia adalah dari golongan Protozoa sampai golongan Chordata.

Kelebihan sistem klasifikasi Ernest Haekel adalah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua kingdom lainnya.

Sedangkan kekurangan sistem klasifikasi 3 kingdom ini adalah bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam Kingdom Protista, karena bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini kurang sempurna.

3. Sistem Klasifikasi 4 (empat) Kingdom
Sistem klasifikasi empat kingdom ditemukan oleh ahli biologi Amerika Serikat Herbert Faulkner Copeland pada tahun 1956. Ia mengelompokkan makhluk hidup menjadi 4 kingdom yaitu:
A. Kingdom Monera
Yang termasuk dalam Kingdom Monera adalah semua organisme bersel satu (uniseluler) tanpa selaput inti atau yang disebut dengan prokariotik, seperti bakteri, alga biru dan alga hijau.
B. Kingdom Protista
Yang termasuk dalam Kingdom Protista adalah semua organisme bersel satu (uniseluler) yang memiliki selaput inti atau yang disebut dengan eukariotik.
C. Kingdom Plantae
Meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru dan hijau, lumut, paku, tumbuhan berbiji dan juga jamur.
D. Kingdom Animalia
Meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata.

Kelebihan sistem klasifikasi empat kingdom oleh Copeland ini adalah sudah mampu membedakan antara organisme prokariotik dan eukariotik, sehingga masing-masing dikelompokkan dalam kingdom yang berbeda.

Sedangkan kelemahannya adalah belum bisa membedakan antara jamur (fungi) dengan tumbuhan. Karena fungi atau jamur bukan organisme autotrof layaknya tumbuhan melainkan organisme heterotrof yaitu tidak dapat mensintesis makanannya sendiri.

Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang binatang lakukan, ataupun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya (absorbsi) ke dalam sel.

4. Sistem Klasifikasi 5 (lima) Kingdom

Sistem lima kingdom ditemukan oleh seoarng ahli Ekologi Amerika Serikat Robert H. Whittaker pada tahun 1969 dengan menggunakan dasar tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor nutrisinya. Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut.
A. Kingdom Monera
Meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel satu, dan mikroskopis. Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnya Escherichia coliAnabaena sp., dan Nostoc sp.
B. Kingdom Protista
Sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik, umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba.
C. Kingdom Fungi
Memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis. Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain.
D. Kingdom Plantae
Terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel banyak, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis, autotrof. Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.
E. Kingdom Animalia
Memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan sebagainya.

Secara garis besar, perbedaan masing-masing kingdom disajikan dalam tabel berikut ini
Tabel Perbandingan Ciri-Ciri Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia
Kingdom/Ciri
Monera
Protista
Fungi
Plantae
Animalia
Prokariotik
-
-
-
-
Eukariotik
-
Autotrof
-
-
Heterotrof
-
Uniseluler
-
-
Multiseluler

Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya ke dalam sel.

Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumny.

Namun masih terdapat kelemahan dalam klasifikasi lima kingdom ini, yaitu belum mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan lainnya.

5. Sistem Klasifikasi 6 (enam) Kingdom
Sistem Klasifikasi enam kingdom dikembangkan oleh ahli mikrobiologi Amerika Serikat pada tahun 1977. Ia mengelompokkan makhluk hidup ke dalam 6 kingdom yaitu:
A. Archaebacteria
Archaebacteria dikenal sebagai bakteri purba. Awalan archae berarti kuno, membuat yang satu ini mudah diingat. Mereka prokariotik, uniseluler dan umumnya tahan di lingkungan yang ekstrim.
B. Eubacteria
Awalan eu dalam Eubacteria berarti sejati, jadi ini adalah bakteri sejati. Mereka juga adalah prokariotik dan uniseluler, tetapi memiliki komposisi genetik yang berbeda dari pendahulu moyang mereka.
C. Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kingdom Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa).
Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu
 Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk), contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas.
 Cilliata/Infusiora (rambut getar), contoh Paramaecium
 Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu), contoh Amoeba.
 Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak), contoh Plasmodium.
D. Fungi/Mycota
Fungi pernah dikelompokkan dengan tanaman tetapi karena tidak mampu berfotosintesis maka bukan termasuk tanaman. Fungi termasuk organisme eukariotik dan heterotrofik, yang berarti mereka harus mengkonsumsi makanan.
E. Plantae
Ciri yang mudah dikenali pada anggota plantae adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis.
Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan  lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
F. Animalia
Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

Pengklasifikasian dalam sistem enam kingdom ini berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki perbedaan dengan kingdom monera lainnya (eubacteria). Analisis archaebacteria menunjukkan bahwa kelompok ini lebih menyerupai  eukariota dibanding saudaranya (prokariotik). Hal ini adalah salah satu alasan menagapa kingdom monera menjadi kingdom archaebacteria dan eubacteria.

Namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra, karena kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup bakteri archaedan eubacteria sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi. Kelebihannya adalah mampu menjelaskan kingdom monera secara spesifik, sehingga memberikan informasi yang cukup signifikan bagi kingdom monera.

6. Sistem Klasifikasi 7 (tujuh) Kingdom
Sistem klasifikasi tujuh kingdom ini diperkenalkan oleh ahli biologi Inggris, Thomas Cavalier-Smith pada tahun 1998. Dalam sistem ini, makhluk hidup dikelompokkan menjadi 7 kingdom yaitu:
A. Kingdom Archaebacteria
B. Kingdom Eubacteria
C. Kingdom Protista-Protozoa
D. Kingdom Chromista
E. Kingdom Fungi-Eumycota
F. Kingdom Plantae
G. Kingdom Animalia

Dalam sistem klasifikasi 7 kingdom ini, terdapat kingdom baru yaitu Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta.

Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya karena mereka memiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista lebih akrab dikenal sebagai kingdom protozoa. Klasifikasi system ini lebih sempurna dari kingdom sebelumnya.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Singkat Penemuan Elektron, Proton & Neutron Beserta Ciri-Ciri + Percobaannya Lengkap (Materi Partikel Penyusun Atom)

Nomor Atom & Massa: Pengertian, Lambang, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan